Selasa, 08 Mei 2012

FIBONACCI


Jumat, Mei 01, 2009
Pusing terlalu banyak tugas justru mendorong gue untuk menjelajah dunia maya. Gue pikir dengan take a rest sebentar gue bisa lebih fresh ngerjain tugas nanti? Atau malah justru kerjaan gue tidak akan pernah selesai? Padahal dua minggu lagi tugas harus sudah di tangan dosen. Gue belum selesai ngitung, belum juga nggambarnya, belum ini, belum itu. Aaarrrgggh... persetan.
Gue baru saja mendapat tulisan bagus dari blog-blog orang waktu gue lagi blog-walkin', tentang Deret Fibonacci. Kata orang deret angka yang ditemukan oleh Fibonacci ini adalah deret angka istimewa yang akan menghasilkan nilai tertentu yang disebut Proporsi Agung atau Angka Tuhan.

Untuk para mahasiswa Matematika mungkin deret ini sudah tidak asing lagi. Namun buat gue sebagai orang Teknik Sipil mungkin agak jarang mendengar dan menggunakannya. Jadi mungkin gue bisa mulai mengaplikasikannya dalam penelitian gue suatu hari nanti.
Gue akan bercerita dahulu mengenai sejarah Fibonacci sendiri. Deret Fibonacci ditemukan oleh Leonardi Pisano atau lebih dikenal dengan sebutan Leonardo Fibonacci (diturunkan dari Filius Bonaccio atau anak dari Bonaccio, sebutan bagi ayahnya yang bernama asli Guglielmo), pada abad 12 di Italia. Pada dasarnya deret fibonacci merupakan barisan bilangan sederhana dimulai dari 0 dan 1 dan suku berikutnya merupakan jumlah dua bilangan sebelumnya. Deret fibonacci bersifat rekursif karena menggunakan suku dalam deret tersebut untuk menghitung suku setelahnya. Dengan pengertian tersebut, maka suku-suku pada deret fibonacci adalah:

0 1 1 2 3 5 8 13 21 34 55 89 144 dan seterusnya.

Rasio dari sepasang suku berurutan dalam deret fibonacci akan konvergen ke sebuah bilangan irasional 1,618 atau bilangan phi (Φ). Phi, merupakan sebuah konstanta irasional yang bernilai 1,61803399… yang di dapat dari kenvergensi rasio suku dalam deret fibonacci terhadap suku sbelumnya. Dalam deret fibonacci, sebuah suku adalah penjumlahan dua suku sebelumnya. Diketahui rasio dari dua buah suku berurutan konvergen ke suatu nilai, anggap nilai itu variabel p. Maka pada urutan suku yang sangat besar, misalkan 3 suku berurutan dilambangkan sebagai a,b, dan c, maka berlaku:

c/b = b/a = p; dengan c = a+b

–> (a+b)/b = b/a ;

–> a^2+ab = b^2;

–> a^2+ab-b^2 = 0 ; pers. kuadrat

–> maka didapat a/b= (1+√5)/2 atau a/b= (1-√5)/2

–> jika dihitung, (1+√5)/2 ekivalen dengan 1,618… sedangkan (1-√5)/2 ekivalen dengan 0,618… . Karena a1,618…

Dengan demikian bilangan phi memiliki sifat, sebuah bilangan yang resiproknya merupakan bilangan itu sendiri dikurangi 1. ( 1/phi = phi-1).
Bilangan Phi dikatakan oleh para ahli sebagai divine proportion atau proporsi agung atau dalah istilah yang lebih populer dikenal sebagain golden ratio. Sepertinya Tuhan memasukkan divine proportion ini kedalam ciptaannya untuk membuktikan kebesarannya melalui keindahan alam. Banyak sekali contoh kenampakan golden ratio di alam semesta, mulai dari jari yang kita gunakan untuk mengetik, hingga luar angkasa sana.

Berikut beberapa fakta yang gue temukan mengenai deret Fibonacci.
1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family

Lihat buktinya di gambar ini.
2. Pola Bunga
Pola bunga juga menunjukkan adanya pola fibonacci ini, misalnya pada bunga matahari. Dari titik tengah menuju ke lingkaran yang lebih luar, polanya mengikuti deret fibonacci.
3. Tubuh Manusia

Bila Anda ukur panjang jari Anda, kemudian Anda bandingkan dengan panjang lekuk jari, maka akan ketemu 1.618.

penjelasan :
- Coba bagi tinggi badan Anda dengan jarak pusar ke telapak kaki, maka hasilnya adalah 1.618.
- Bandingkan panjang dari pundak ke ujung jari dengan panjang siku ke ujung jari, maka hasilnya adalah 1.618.
- Bandingkan panjang dari pinggang ke kaki dengan panjang lutut ke kaki, maka hasilnya adalah 1.618
- Semua perbandingan ukuran tubuh manusia adalah 1.618. benarkah? silahkan membuktikannya.
5. Parthenon

Bangunan yang diarsiteki oleh Phidias ini juga menggunakan perbandingan yang berdasarkan angka Phi. 1.618. Nah, mungkin ini  dapat menjadi inspirasi gue untuk membuat sebuah terobosan baru di dunia Teknik Sipil.
Ternyata sangat banyak hal-hal di alam semesta ini yang berhubungan dengan Angka Tuhan ini, hal ini secara tidak langsung dapat menambah keimanan kita. Sekarang dapat dibuktikan bahwa Teori Evolusi semakin terpuruk, tidak ada bukti bahwa alam semesta terjadi dengan sendirinya, melainkan terjadi atas perhitungan Tuhan dengan sangat presisi.
Gue sudah puas sekarang. Dan gue akan melanjutkan lagi pekerjaan gue.

Misteri Hub. Deret Fibonacci dengan Angka Tuhan
Angka Tuhan? Mungkin Anda bertanya-tanya tentang "Angka Tuhan", apaan sih? Sebenarnya itu hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu "angka misteri" (baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan pada kejadian-kejadian di alam ini. Angka ini sejatinya telah banyak diteliti oleh peneliti luar negeri, mereka umumnya menyebut angka ini adalah "golden ratio" atau "golden number".

Nah, mungkin sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan 2 istilah yang terakhir. Ya, bagi Anda yang sudah membaca mengenai hal ini pasti Anda mengetahui bahwa angka ini ada kaitannya dengan deret Fibonacci atau Fibonacci sequence.

Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?


Sekilas Mengenai Deret Fibonacci

Bagi Anda yang sudah lulus SMU pasti pernah mendengar bilangan Fibonacci di pelajaran Matematika. Kalau misalnya belum, mungkin waktu itu Anda sedang tidak masuk sekolah..maaf bercanda =P

Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M. Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.

Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?

Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst

Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.

Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?
Bilangan Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?
Pasti Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan fibonacci? Phi merupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci dengan angka didepannya.
Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.
Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.

Fakta-Fakta "Angka Tuhan" Bilangan Fibonacci

Seperti yang sekilas disebut sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.
Hampir semua ciptaan Tuhan dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.

1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family


there’s something about geometry + architecture

April 6, 2010

Golden Section = Sidik Jari Tuhan

Filed under: classical aesthetics — tyahernindyasti @ 00:00
Tags: golden section
Kata Golden Section pertama kali saya temui pada saat saya memasuki tahun kedua berkuliah di Departemen Arsitektur Universitas Indonesia yaitu pada mata kuliah Pengantar Arsitektur. Pada saat itu saya dan teman-teman mendapat tugas menganalisis proporsi bagian tubuh dan tumbuhan. Dua tahun berlalu, saya temui lagi istilah ini pada mata kuliah Geometri dan Arsitektur. Cukup linglung rasanya ketika istilah ini muncul dalam mata kuliah ini. Apalagi ketika kami, para peserta mata kuliah ini dimohon untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajari mengenai Golden Section. Suasana kelas hening. Tak ada yang dapat menjelaskan. Usut punya usut, rupanya memang kami tidak tahu benar apa itu Golden Section.
Saya cukup tercengang bahwa ternyata Golden Section itu muncul dalam berbagai objek seperti arsitektur, objek alam, musik, lukisan. Entah kebetulan atau apa. Awalnya saya merasa ini semua rada maksa. Pikiran saya sempat melayang ke film yang diperankan Jim Carrey yang berjudul The Number 23. Dalam film tersebut, tokoh yang dimainkan Jim Carrey selalu terobsesi dengan angka 23. Semua hal dihubungkan dengan angka 23. Itulah kesan awal saya mendapatkan fakta tentang Golden Section. Masa iya sih semua objek di alam ini mengandung Golden Section? Masih terlalu aneh saja bagi saya kalau semua objek di alam ini dijelaskan dengan angka yang (bagi saya) irrasional.
Perumusan Golden Section berdasarkan deret Fibonacci yang pernah kita pelajari ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Deret Fibonacci
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89,….
Dalam deret Fibonacci, penjumlahan dua bilangan berurutan akan menghasilkan bilangan berikutnya.
1 + 2 = 3
2 + 3 = 5
3 + 5 = 8, begitu seterusnya
Perbandingan antara bilangan setelah dengan bilangan sebelum itulah yang menghasilkan phi (Φ) atau Golden Section.
1/1 = 1
2/1 = 2
3/2 = 1.5
5/3 = 1.666…
8/5 = 1.6
13/8 = 1.625
21/13 = 1.61538…
34/21 = 1.61905…
55/34 = 1.61764…
89/55 = 1.61861…
Bila diteruskan akan menghasilkan bilangan yang menarik yaitu
Φ = 1.618 033 988 7…
Inilah Golden Section!
Dalam mata kuliah ini, kami sempat menyaksikan video mengenai fakta-fakta terdapatnya Golden Section. Ternyata banyak sekali hal yang selalu kembali lagi ke Golden Section. Saya pun melakukan browsing mengenai ini dan kemudian saya menemukan sebuah video menarik dari http://www.youtube.com/watch?v=PjrK96wasDk.
Dalam video tersebut dijelaskan semua benda di alam ini mengandung phi (Φ). Wajah, kerangka, telapak tangan bahkan hingga sidik jari kita pun mengandung phi (Φ). Golden Section bukanlah suatu kebetulan rupanya. Golden Section ada di setiap bagian hidup kita. Phi (Φ) merupakan sidik jari Tuhan. Bilangan yang irrasional memang. Sulit dijelaskan bukan bahwa ini hanyalah suatu kebetulan? Terlalu banyak fakta yang mengungkapkan hal itu. Piramid di Mesir, Lukisan Monalisa, Kuil Parthenon di Yunani dan masih banyak lainnya. Semua itu tidak mungkin jika bukan karena kuasa Tuhan. Mengutip judul dari video yang saya dapatkan Phi – The Fingerprint of God – 1,618 … Golden Ratio, Fibonacci Numbers, saya sangat setuju bahwa phi (Φ) adalah sidik jari Tuhan. Tuhan meninggalkan angka 1,618 pada setiap bagian hidup kita. Golden Section adalah sidik jari Tuhan.
sumber:
http://www.intmath.com/Numbers/mathOfBeauty.php
http://www.youtube.com/watch?v=PjrK96wasDk

Funny photo effects

Funny photo effects

Selasa, 17 April 2012

Deret Fibonacci


Misteri Hub. Deret Fibonacci dengan Angka Tuhan
Angka Tuhan? Mungkin Anda bertanya-tanya tentang "Angka Tuhan", apaan sih? Sebenarnya itu hanya istilah saya saja untuk menyebut suatu "angka misteri" (baca:sangat menakjubkan) yang banyak ditemukan pada kejadian-kejadian di alam ini. Angka ini sejatinya telah banyak diteliti oleh peneliti luar negeri, mereka umumnya menyebut angka ini adalah "golden ratio" atau "golden number".

Nah, mungkin sebagian Anda sudah tidak asing lagi dengan 2 istilah yang terakhir. Ya, bagi Anda yang sudah membaca mengenai hal ini pasti Anda mengetahui bahwa angka ini ada kaitannya dengan deret Fibonacci atau Fibonacci sequence.

Tahukah Anda mengapa para peneliti menyebutnya golden number? karena banyak sekali kejadian-kejadian di alam ini yang berkaitan dengan angka tersebut. Bahkan, sebelum Obama terpilih menjadi presiden, ada yang meramalkan bahwa Obama akan menjadi presiden Amerika ke-44 dengan dasar dari analisa deret Fibonacci. Wow? Benarkah?


Sekilas Mengenai Deret Fibonacci

Bagi Anda yang sudah lulus SMU pasti pernah mendengar bilangan Fibonacci di pelajaran Matematika. Kalau misalnya belum, mungkin waktu itu Anda sedang tidak masuk sekolah..maaf bercanda =P

Apa sih angka fibonacci? Angka fibonacci adalah urutan angka (deret angka) yang disusun oleh Leoanardo Fibonacci pada tahun 1175 - 1245 M. Bilangan fibonacci dikenal juga dengan sebutan the golden number of human life.

Percaya atau tidak, menurut kepercayaan para ilmuwan di zaman dahulu kala, angka Fibonacci adalah salah satu bukti adanya Tuhan (inilah salah satu alasan saya memberi judul angka Tuhan). Wah kok bisa?

Apa sih sebenarnya bilangan Fibonacci itu? Bilangan Fibonacci adalah urutan angka yang diperoleh dari penjumlahan dua angka didepannya, misalnya seperti ini :

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, dst

Penjelasan : Misal Angka 5, diperoleh dari penjumlahan 2 angka didepannya yaitu 2+3.

Mungkin Anda kemudian bertanya, lalu apa kaitannya angka2 itu dengan bukti adanya Tuhan?
Bilangan Fibonacci ini menunjukkan beberapa fakta aneh, tetapi sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai angka Phi? Apa itu angka Phi?
Pasti Anda tahu, angka Phi adalah angka 1.618. Apa hubungannya dengan fibonacci? Phi merupakan hasil pembagian angka dalam deret Fibonacci dengan angka didepannya.
Misalnya 3:2, 34:21, 89:55.
Semakin besar angka Fibonacci yang dilibatkan dalam pembagian, hasilnya akan semakin mendekati 1.618.

Fakta-Fakta "Angka Tuhan" Bilangan Fibonacci

Seperti yang sekilas disebut sebelumnya, angka ini merupakan bukti yang menunjukkan adanya Tuhan dan dianggap keramat oleh ilmuwan zaman dulu.
Hampir semua ciptaan Tuhan dianggap mempunyai angka Fibonacci dalam hidupnya, baik itu tumbuhan, hewan, maupun manusia.

Berikut beberapa fakta yang ditemukan di alam ini.

1. Jumlah Daun pada Bunga (petals)
Mungkin sebagian besar tidak terlalu memperhatikan jumlah daun pada sebuah bunga. Dan bila diamati, ternyata jumlah daun pada bunga itu menganut deret fibonacci. contohnya:
- jumlah daun bunga 3 : bunga lili, iris
- jumlah daun bunga 5 : buttercup (sejenis bunga mangkok)
- jumlah daun bunga 13 : ragwort, corn marigold, cineraria,
- jumlah daun bunga 21 : aster, black-eyed susan, chicory
- jumlah daun bunga 34 : plantain, pyrethrum
- jumlah daun bunga 55,89 : michaelmas daisies, the asteraceae family

Selasa, 10 April 2012

Cara Teknik Bermain Bola dengan Rumus 5W + 1H


widget



cara teknik bermain bola














a. Bagaimana cara tendangan bebas yang baik untuk menjadikan goal?


1. letakkan bola ditempat yg se-nyaman mungkin, tidak jauh2 dari yang seharusnya  pastinya :D, pastikan tanah tidak bergelombang...

2. mundur be2rapa langkah untuk mengambil posisi (jika kita memakai kaki kanan, mundur agak lebih ke kiri sedikit, dan sebaliknya)..
fokuskan pada 1 titik,.

3. saat berlari untuk menendang usahakan titik berat tubuh ada di bagian yg berlawanan. hal ini bisa 
dilakukan dengan mengangkat tangan yg berlawanan dgn kaki yg digunakan untuk menendang (c/o kaki kanan --> tangan kiri) setinggi bahu / pundak. cara ini persis seperti yg digunakan david beckham saat menendang. Dengan menambahkan berat badan, maka akurasi tendangan akan meningkat


4. Tendang dengan 2 pilihan bagian kaki:
1. Kaki bagian dalam jika jarak free kick nya kira2 15 -25 m, karena dgn bagian kaki ini biasanya kekuatan tendangan bola tidak sekuat dengan punggung kaki, tapi akurasinya bagus
2. Dengan punggun kaki jika ingin "shoot on goal" dan bukan umpan ke kotak pinalti. dengan metode ini, kekuatan tendangan bisa 10% bertambah

5.Lari sekuat tenaga jika anda merasa sudah menguasai teknik ini, karena dgn demikian anda telah menambahkan kekuatan tendangan. lari sedang2 saja jika memang masi ragu2

6.Rayakan goal anda!!!!

7.Klo ga2l jgn kecewa..That's Football:D

b. Bagaimana cara menendang bola dengan baik?


Menendang bola dengan baik. pertama mungkin dari diri sendiri kita punya rasa ingin bisa menendang bola, setidaknya kita punya niat untuk melakukan sesuatu hal.
dan ini cara-cara yang bisa kita lakukan :

1. Ambil ancang-ancang yang nyaman untuk kita menendang bola.
2. jangan terlalu terburu-buru untuk menendang bola, dan fokuskanlah antara bola dengan kaki anda.
3. sering2lah latihan berat pada kaki. bisa juga dengan skotjump
4 dan jangan lupa sering-sering latihan.
5. latihan dengan menendang bola pada tujuan yang kita buat sendiri.

nah, yang terakhir teknik control bola

c. Apakah Teknik Kontrol Bola tersebut


Kontrol adalah menghentikan bola yang sedang bergerak agar berada dalam penguasaan kita. Salah satu faktor lancar dan tidaknya permainan sepak bola juga ditentukan oleh tehnik ini. Karena jika kita tidak menguasai teknik ini, bola akan..... mudah lepas dari penguasaan kita dan itu berarti akan mempermudah lawan untuk merebut bola dari penguasaan kita. Kontrol bisa dilakukan dengan kaki, dada dan paha. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih teknik ini adalah dengan cara membatasi pengontrol bola dengan lingkaran. Diameter lingkaran kira-kira 1 meter. Batas lingkaran bisa menggunakan bendera kecil atau benda lainnya. Kemudian, buat pemain berpasang-pasangan untuk melatih kontrol bola. Sebagai contoh pasangan pemain A dan B, serta pemain C dan D. Pemain A dan C bertugas melemparkan bola kepada pemain yang berada dalam lingkaran ( B dan D ). Pemain yang berada dalam lingkaran harus mengontrol bola dengan sebaik-baiknya dan bola tidak boleh keluar dari lingkaran. Usahakan kontrol dilakukan secara variatif dan harus sempurna. Pengontrol bisa menggunakan dada, paha atau kaki untuk mengontrol bola. Bagi pemain yang bertugas melempar bola juga harus variatif dalam melempar bola kearah yang berbeda-beda. Jika bola keluar dari lingkaran, maka harus berganti peran dengan pelempar. Latihan ini tampaknya sederhana, tapi akan sangat bermanfaat. Jika sudah semakin bagus, lemparan bola bisa dipercepat. Karena, dalam permainan sebenarnya, datangnya bola terkadang lambat, sering pula sangat cepat.

Mengapa Saya Menulis

Mengapa saya menulis?

Tiba-tiba tertarik menuliskan ini setelah mengintip dan membaca obrolan sahabat Bloofers via chat fb. (berbakat spionase^^). Yah.., apa alasan saya sebenarnya hingga tertarik untuk menulis. Hm, setelah saya pikir-pikir tidak ada alasan khusus mengapa saya menulis. Dipikirkan sedalam apapun, saya hanya bisa sampai pada kesimpulan kalau saya menulis karena alasan yang sangat sederhana. Se-sederhana keinginan saya menjalani hidup yang apa adanya. Saya menulis, sekedar mengumpulkan remah-remah ide agar meletup dan tidak kadaluarsa. Rasa-rasanya tidak rela membiarkan parade ide berlalu begitu saja, pun berakhir di tempat sampah. Yah, karena ide adalah mukjizat. Yang karenanya manusia bisa merasakan hidup yang lebih bergairah bahkan bersemangat sepanjang hari. Bukankah hidup penuh semangat adalah hal yang paling menyenangkan. Coba bayangkan, membuat adrenalin terpacu sepanjang hari, berkompromi dengan motorik kepuasan, beh.., siapa yang tidak menginginkan itu. Dan lagi, dunia terlalu luas di hati saya untuk dibiarkan begitu saja. (Owuooo.. gaya bahasanya mulai aneh bin ajaib..).


Ada penulis, ada pembaca.. 
Lalu untuk siapa saya menulis??
Jawabannya singkat, bukan untuk siapa-siapa. Untuk saya yang liberal, menulis adalah kesenangan dan tidak boleh ada sesuatupun yang membuat saya berada di bawah tendensi saat menulis. Kepala saya terlalu berharga untuk diperbudak oleh tanggapan dan keinginan di luar sana. 
Saya tidak tahu banyak tentang dunia tulis - menulis. Semacam sihir, mendatangi begitu saja, suka begitu saja lalu menulis begitu saja. Mengakrabi tanpa punya pengetahuan khusus tentang itu. Mungkin ini alasan, mengapa tulisan saya tidak pernah benar-benar terkotak dengan jelas, atau lahir dengan jenis kelamin yang pasti, selalu ada heterogensi, selaput semi permiabel, tak pernah terklasifikasi. Yah, ide itu alien, aneh bin ajaib. Persis sebutan sahabat-sahabat saya pada kepala ini yang lebih sering kasmaran dengan pikirannya sendiri. Hahahhaha.. Ngomong apa saya.

Tentang Pembaca
Okelah, dalam ranah egoisitas, menulis memang berefek ganda. Memuaskan penulis atau memuaskan pembacanya. (Saya tidak sedang berbicara ranah abu-abu untuk memuaskan penulis dan pembaca di saat yang bersamaan). Tulisan bagi pembaca ada dua, yang menikmati alur ceritanya atau yang menikmati alur berpikir penulis. (Saya pernah membahas ini di multiply saya). Dan kebetulan, untuk hal ini, saya termasuk jenis kedua. Jenis yang selalu kasmaran dengan alur berpikir penulis yang juga berarti termasuk penulis yang menikmati alur berpikirnya sendiri.
Yapz, pembaca tetap penikmat, itu harga paten tidak ada nisbi. Tugas penulis membahasakan imaji. Nah, disini poin pentingnya. Saat penulis mempertimbangkan pembaca, itu berarti ia sudah berdamai dan teken kontrak untuk tidak akan bebas meng-explore isi kepalanya. Saya?? Tentu saja tidak rela. Harapan saya, dunia yang begitu luas di hati saya (lebhay MODE hONg… ^^) harus bebas lepas. Memuaskan pikiran dan menjadikan setiap centi kata dalam tulisan menjadi asset berharga alam bawah sadar, atau bahkan menjadikannya investasi berharga bagi dunia sastra. Wow…, saya bermimpi tentang ini. :D

Last but not a least..
Yah, saya menulis. Dengan keterbatasan ilmu dan pemahaman. Sayangnya, saya menggolongkan ini sebagai keterbatasan yang termaklumi. Karena kenapa? Karena saya penganut penulis “liberal”, acuh pada rule, buta pada norma. Asal memenuhi satu syarat “Bukan tulisannya yang liberal, mencekoki pikiran dengan hegemoni atau semacamnya”, bagi saya itu sudah lebih dari cukup

Copy: http://bumiaccilong.blogspot.com/2011/02/mengapa-aku-menulis.html

Cara Menulis Dengan Rumus 5W+1H (Asdikamba)

 
 
 
 
 
 
Rate This
Bagi seorang pemula, menulis cukup membuat pusing. Apa ya yang akan ditulis? Kalau pun topik yang akan ditulis sudah ketemu, sulit untuk menuliskannya. Jika pun bisa, baru 1-2 paragraf pertama sudah berhenti. Tidak ada inspirasi/ilham, mungkin dalihnya begitu.
Ada Rumus 5W+1H yang bisa dipakai untuk mendobrak kebuntuan pikiran untuk menulis. Setiap tulisan diharapkan mampu menjawab 6 pertanyaan: What, Who, When, Where, Why, dan How atau ada yang menyingkatnya dengan Asdikamba (Apa, Siapa, DImana, Kapan,, Mengapa,  BAgaimana?)
What? Apa?
Who? Siapa?
When? Kapan?
Where? Di mana?
Why? Mengapa?
How? Bagaimana?
Misalnya kita ingin cerita bahwa kita pergi ke taman dengan orang tua kita. Nah tanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas kemudian jawablah sejelas mungkin.
Misalnya:
What? Apa?
Jalan-jalan ke Puncak
Who? Siapa?
Saya dengan adik, Bapak, dan Ibu saya pergi ke sana bersama-sama.
Bisa diperbanyak lagi pertanyaannya misalnya ketemu Siapa?
Oh di sana saya ketemu teman saya, Mira, dan orang tuanya.
When? Kapan?
Kami berangkat ke sana Hari Minggu pagi. Sampai di sana pada siang hari.
Where? Di mana?
Kami pergi ke Puncak Gunung Gede di Bogor. Tepatnya di Cipanas.
Kami berjalan-jalan di kebun Teh.
Pertanyaan bisa dipertajam dengan ke mana lagi? Di mana kamu?
Setelah itu kami pergi ke Masjid At Ta’awun di Puncak.
Why? Mengapa?
Kami ke sana untuk bersenang-senang dan menghirup udara segar.
How? Bagaimana?
Kami ke sana dengan mobil Kijang yang disetir oleh supir kami, bapak Sujono.
Kami berjalan-jalan dengan riang gembira di sana.
Sore hari kami baru pulang.
Keadaan jalan sangat macet. Sehingga saat pulang, kami kelelahan meski hati terasa senang.
Pertanyaan bisa dipertajam dengan “How Many” (Berapa banyak?) atau “How Much” (Berapa biayanya?)
Kami ke sana pergi berlima
Saat menulis cerita, bisa diperbaiki dengan menulis sesuai urutan waktu kejadian sehingga lebih enak dibaca. Misalnya:
Pada hari Minggu pagi kami berangkat ke Puncak. Adik, ibu, bapak, dan saya pergi berangkat bersama-sama. Kami diantar oleh pak Jono dengan memakai mobil Kijang.
Siang hari, kami sampai di Puncak. Di sana kami jalan-jalan di Kebun Teh Gunung Mas. Saya bertemu dengan teman saya, Mira. Dia pergi bersama dengan orang tuanya.
Setelah itu kami pergi ke Masjid At Ta’awun di Puncak. Di sana kami shalat berjama’ah.
Saat pulang, macet sekali. Kendaraan nyaris tidak bergerak.
Sore hari kami baru sampai di rumah. Meski badan letih, namun hati riang gembira!
Pada tulisan argumentasi atau pun humor tentu rumus tersebut tidak harus dipakai. Tapi pertanyaan-pertanyaan di atas membantu anda untuk menuliskan isi pikiran anda menjadi cerita.
Yang terpenting agar bisa menulis adalah teruslah menulis. Sejelek apa pun tulisan anda menurut anda, terus menulis. Justru kritikan orang akan membuat anda sadar kekurangan tulisan anda. Anda akan berusaha memperbaiki diri karena itu.
Semakin sering anda menulis, akhirnya anda menulis dengan lancar sebagaimana anda berjalan (jika anda bisa berjalan…:)

Referensi:

5W1H

A simple set of question framings was defined by Kipling in his immortal poem:
I have six faithful serving men
They taught me all I knew
Their names are What and Where and When
And Why and How and Who
They are also known by the less prosaic ’5W1H’ and are useful for general questioning and probing. Here are some question ‘starters for ten’…

What

  • What, specifically,…?
  • What next?
  • What else?

Where

  • Where else?
  • Where are you?
  • Where, exactly…?

When

  • When, exactly, will you…?
  • When will it start/end?
  • When will I know?

Why

  • Why does that happen?
  • Why not?
  • (just keep asking ‘why?’ to find root cause – often around 5 times)

How

  • How many?
  • How much?
  • How does it work?

Who

  • Who will do this?
  • Who else will do this?
  • Who pays?
  • Who benefits?
http://changingminds.org/techniques/questioning/5w1h.htm

Teknik Menulis dengan Rumus 5W + 1H..

Teknik Menulis dengan Rumus 5W + 1H

Ditulis oleh IHSYAH Pada Selasa, 28 Februari 2012 0 komentar
menulis beritaDALAM sebuah perbincangan, kawan saya mengatakan, menulis itu gampang-gampang susah. Susah karena bingung bagaimana harus memulai, bingung tak tahu apa yang akan diceritakan.

Saya pun menyarankan agar ia menggunakan rumus 5W+1H sebagai panduan dalam menulis. Rumus ini mencakup What, Who, When, Where, Why, How. Sebuah rumus penulisan yang berlaku universal dan mencakup hal-hal dasar yang harus dipenuhi untuk kelengkapan sebuah tulisan.

Rumus 5W + 1H ini adalah pedoman dasar penulisan jurnalistik, namun tak salah jika digunakan pula dalam menulis konten blog. Penerapan rumus ini, cukup sederhana, yakni;
  • WHAT menyatakan apa yang ditulis, menentukan tema apa yang ingin ditulis, semisal tentang peristiwa di sekitar tempat tinggal, masalah sosial atau apapun yang menarik perhatian dan layak diketahui orang lain.
  • WHO menyatakan tokoh yang terlibat dalam topik yang ditulis. Bila tokoh itu tak cukup dikenal oleh pembaca, maka kewajiban penulis untuk “memperkenalkan” si tokoh dengan menjelaskan siapa dan apa perannya dalam peristiwa yang ditulis.
  • WHEN menyatakan waktu kejadian dari peristiwa yang diceritakan (WHAT). Jika itu sebuah peristiwa yang terjadi di sekitar tempat tinggal penulis, maka ceritakanlah kapan peristiwa itu terjadi.
  • WHERE menyatakan tempat terjadinya peristiwa. Keterangan tentang tempat ini dapat ditulis secara lengkap, misalnya dengan menyebutkan nama jalan, nama kota atau nama tempat lainnya agar mudah dikenali.
  • Sementara WHY menyatakan mengapa peristiwa itu terjadi. Dalam hal ini, mesti diceritakan apa yang menjadi latar belakang dari peristiwa, bisanya sisi inilah yang menjadi bagian paling menarik dari peristiwa.
  • Kemudian H adalah HOW yang menerangkan bagaimana peristiwa terjadi, paparannya mencakup proses terjadinya peristiwa secara kronologis.
Inilah unsur-unsur dasar yang patut dipenuhi agar tulisan lengkap dan informatif, jangan lupa ketepatan data dalam memenuhi unsur-unsur tulisan itu. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman akibat informasi yang kurang akurat.

Selanjutnya, memperhatikan penggunaan tata bahasa yang baik dan benar, pilihan kata yang tepat, serta memparkan peristiwa secara detail agar tulisan yang dihasilkan informatif. Tambahkan pula data yang relevan agar informasi yang disajikan lebih akurat.

Contoh penerapan Menulis dengan Rumus 5W + 1H ini dapat dibaca pada artikel; arti kata Butta Salewangang ini. Selamat menulis. | **

copi: http://www.blogihsyah.com/2012/03/menulis-dengan-rumus-5w-1h.html

Selasa, 27 Maret 2012

Aku Suka Sepak Bola

Mengenal Skill Sepak Bola

Bagian Kedua : A G I L I T Y

a. Pengertian dan fungsi.

Jikalau orang bertanya, Skill apa yang membuat seorang Lionel Messi menjadi pemain terbaik dunia saat ini? Berbagai jawaban muncul diantara beberapa orang yang antara lainnya “Dribble”nya yang bagus mengikuti sang legenda Diego Maradona, “passing”nya yang akurat, dll. Tapi jawaban sebenarnya tak lain yaitu “Agility”. Agility seorang Messi yang sudah berkelas Master ini membuat hampir semua skill yang dibutuhkan oleh pesepakbola menjadi efektif. Sebab walaupun seorang pemain sepakbola memiliki passing dengan akurasi tinggi, shotting yang bagus, dribble yang sempurna dan lainnya, tanpa agillity semua itu akan terlihat hanya sia-sia belaka. Sebagai contoh didalam pertandingan sepakbola, seorang pemain yang punya passing akurasi yang tinggi tanpa didukung dengan agility hanya akan sekedar melepas umpan tanpa tahu bola yang akan diberikan kepada rekannya akan putus atau tidak lantaran ia tak melihat lawannya yang ada dalam keadaan “one step acceleration*” hingga lawan unggul dalam sprint dan berhasil merebut bola. Ia tidak membaca pergerakan lawannya hingga bola yang diberikan bisa dipotong dengan mudahnya.

Sesuai dengan artinya yaitu kecerdasan otak/mental, skill yang satu ini membuat serangan dan pertahan tidak sia-sia. Pemilik skill ini tidak melepas umpan, shotting, dribble dan lainnya melainkan ia tahu seberapa persen tingkat keberhasilannya. Pada sepakbola modern ini kita sudah bisa melihat sudah ada result atau hasil dari tiap babak mengenai “pass complete” yang juga bisa kita lihat di televisi dengan hasil lainnya seperti “ball possition”, “Shot wide”, “shot on target”, dll. Dan “pass complete” itulah yang menandakan suatu tim sepakbola mempunyai agility yang baik pada setiap pemainnya atau tidak. Bisa diperhitungkan seperti suatu tim sepakbola melepas 100 umpan dalam satu kali pertandingan, dalam seratus umpan itu jikalau pass completenya cuma 60% berarti cuma 60 umpan atau passing yang sampai kepada rekan satu timnya, dan sisa 40 umpan lagi gagal atau putus di kaki lawannya. Bahkan result dari “pass complete” bisa menandakan suatu tim adalah tim dengan permainan profesional atau tidak. Dan kita bisa mengukurnya pada Timnas senior kita pada laga-laga terakhir mereka. Saya yang melihat ditelevisi pada 2 pertandingan penyisihan piala asia lalu hampir memastikan kalau pass complete para pemain senior Indonesia selalu putus di tengah lapangan dan mungkin pass complete mereka tak sampai 40% saja. Itu menandakan skill agility para pemain senior jauh dibawah standar. Dan tidaklah pantas untuk sebuah tim sepakbola disebut tim profesional jikalau hanya melepas umpan untuk membangun serangan saja selalu putus dikaki lawan atau pass completenya dibawah 60%. Dan pantas saja FIFA atau federasi sepakbola internasional menghadiahi Timnas Indonesia peringkat 120an lantaran “Agility”nya ketahuan dibawah standar. Dan saya pribadi hanya bisa bersuara jikalau pemain yang ada pada Timnas senior itu yang dianggap pantas membela timnas senior, lantas bagaimana dengan pemain-pemain lainnya? Tidakkah pantas kelas sepakbola Indonesia masih dianggap amatiran? Minimnya prestasi Internasional baik pada Timnas maupun dari klub-klub Liga Indonesia sudah menjadi buktinya.

Kebutuhan skill agility untuk seorang pemain sepakbola adalah mutlak. Bahkan dengan agility standar saja suatu tim sepakbola mempunyai kesuksesan dalam sebuah serangan minimalnya 60%. Bisa dibilang 1 orang saja pemain yang mempunyai agility dilevel “high” saja sudah membuat tim tersebut memiliki ball position + 5% kurang lebih dalam tiap pertandingannya. Dan bayangkan saja kalau tim sudah menguasai jalannya pertandingan hingga 60% ball position, gol hanya masalah waktu saja untuk dihasilkan. Tak ayal Barcelona FC bisa menguasai tiap pertandingannya kurang lebih dengan ball position 60 - 65%, dan mereka punya rata-rata 3 gol per 1 pertandingan. Hal itu disebabkan selain Lionel Messi, pemain lainnya seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta juga punya Agility minimal berlevel “High”.

Untuk sementara cuma ini sebagai target pertama grub ini yaitu “mencerdaskan” para sepakbola mania/pendukung walau ia cuma penonton sesekali di layar televisi.
Dan dibawah merupakan target berikutnya yaitu untuk membentuk pemain dengan kualitas sepakbola Profesional.


b. Cara melatih.

Tahap Pertama :
Agility berhubungan erat antara kepintaran otak dan kemampuan tubuh untuk melakukannya. Jikalau dicontohkan, seseorang bisa saja tahu ia bisa melompati aral yang berbentuk jurang, lembah, ataupun beberapa paku yang terlintas didepannya dengan melompat dengan jarak minimal 1,95 meter. Namun apalah daya, tubuhnya tak sanggup melompat sejauh itu lantaran ia tak pernah melatih menguasai beban tubuhnya yang jikalau dipaksakan juga maka ia hanya sanggup melompat sejauh 1,75 meter dan alhasil ia hanya akan terjatuh atau terkena aral itu saja. Itulah pengertian sesungguhnnya dari kepintara otak/mental seorang manusia, yaitu otak dan tubuhnya sanggup melakukannya.
Untuk seorang pesepakbola, meningkatkan “Agility” hingga berkelas High membutuhkan tak sekedar kemampuan otak dalam membaca situasi melainkan juga kemampuan tubuhnya untuk menjalankannya. Dan itu membutuhkan nilai atau rapor rata-rata skill lain pada rapor minimal 7 untuk setiap skill seperti Speed, Akselerasi, jump, respond, reflek, agresif, covering, power dll. Cara minimal untuk merata-ratakan nilai rapor setinggi itu pada tubuh cukup dengan lari pelan atau jogging dengan jarak minimal 5 kilometer / 3 x seminggu. Dan latihan fisik yang diberikan pelatih sudah cukup untuk menaikkan kebutuhan rapor skill-skill tersebut sesuai kebutuhan yakni dengan nilai rapor 7 hingga 8 tergantung dari skillnya.

Tahap kedua :
Setelah melatih kemampuan tubuh, kemampuan otak merupakan inti dari kebutuhan skill ini. Experience/pengalaman hidup merupakan salah satu syarat peningkatan agility. Butuh hitungan tahun untuk membuat seseorang bisa mengetahui segala situasi dan cara penyelesaiannya di hampir semua bidang. Cara tercepat masih diketahui dengan bermain game. Baik game tradisional seperti yang dimainkan anak-anak yang membuat otot-otot tubuh mengenal setiap pergerakan yakni meloncat, mengayuh(sepeda dan berenang) meluncur, memanjat, mendarat, dll. Dan itu membuat otak merespon setiap gerakannya, menghapal dalam arti mengetahui berapa kekuatan otot paha atau betis yang perlu dikeluarkan, bagaimana posisi tangan dalam menahan atau menambah laju gerakan tubuh dan kemudian mencurahkannya pada aksi berikutnya. Inilah yang membuat seseorang tidak ragu-ragu lagi untuk melakukan sesuatu karena tubuh dan otaknya sudah mengetahui segala pergerakan dan ia mahir melakukan apapun yang harus dilakukan sesuai experience/pengalamannya. Bayangkan bagi anak rumahan yang ia tak berani melompat dari ketinggian yang cuma 120 cm saja lantaran takut dan tubuh/otot-otot kakinya belum mengetahui berapa kekuatan untuk merespon lompatan tersebut. Dan itu sebabnya beberapa latihan antara latihan yang diberikan pelatih, ada latihan game khusus permainan atau game kecil yang kadang terlihat kocak walau bagi mereka yang hanya sekedar berlatih di SSB atau sekola sepak bola, seperti pelatih menyuruh bergabung sesuai keinginan pelatih tersebut yakni bergabung 4 pemain atau 7 pemain sekaligus, dan yang tidak sesuai jumlah 4 atau 7 pemain akan mendapat hukuman. Dan jangan anggap remeh karena ini memang dibutuhkan dan tak hanya sekedar hiburan untuk tim. Hal itu diantaranya melatih gerakan respond dan reflek dan diadu dengan kecepatan membaca mata membaca situasi.

Tahap Ketiga :
Melatih kepintaran otak menjadi cara yang terakhir untuk meningkatkan skill agility ini. Mengetahui segala sesuatu hasil dari suatu kejadian atau aktivitas merupakan arti lain dari kepintaran otak ini. Selain itu, menguasai berbagai trik-trik dari suatu pergerakan membuat seseorang jadi paham akan kelemahan maupun kelebihan dari suatu aktivitas. Cara cepat untuk meningkatkannya adalah memperbanyak bermain game, baik game 2 D maupun game 3 dimensi. Sebab dari setiap game yang dibuat oleh pemilik game tersebut. Mereka memberitahu segala hasil dari semua aktivitas dari apa yang dilakukan oleh manusia walau hanya sesuatu yang sepele seperti yang banyak dikenal orang yakni darah atau HP akan berkurang jikalau melompat atau jatuh lebih dari 3 meter seperti yang ada pada beberapa game yang tersedia pada game V-kom, PlayStation, maupun game-game PC, karena game merupaknan cermin dari kehidupan itu sendiri. Jadi, Experience lebih cepat didapat melalui game-game dari apapun jenis atau tipe permainnannya.


Warning/Peringatan :
*Latihan yang keras membutuhkan Gizi dan multivitamin yang mencukupi, kekurangan 1 saja jenis vitamin akan membawa kerusakan bagi tubuh, apalagi vitamin K atau kalsium.
* Kebutuhan istirahat sangat penting untuk recovery tubuh dan juga sangat fatal apabila diabaikan terutama sehabis berlatih keras.
* Game terkadang melalaikan waktu, sudah kewajiban orangtua untuk mengatur dan memperingati anaknya akan batas-batas waktu ini.
copy: http://trainball.blogspot.com/2011/12/mengenal-skill-sepak-bola.html